PT PLN (Persero) menargetkan investasi sebesar Rp 3.000 triliun dalam 10 tahun ke depan untuk mendukung transisi energi terbarukan dan nuklir. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa transformasi ini bukan hanya menambah kapasitas pembangkit listrik, tetapi juga memastikan sistem energi nasional mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menyediakan energi yang affordable bagi masyarakat dan industri.
Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru, PLN menyatakan 76% tambahan pembangkit listrik dalam 10 tahun mendatang berasal dari energi baru terbarukan (EBT) dan nuklir. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan serta menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.
PLN juga mendorong pembangunan ekosistem investasi yang kondusif, bekerjasama dengan pemerintah, CEO lintas sektor, dan Danantara sebagai induk holding energi. Kolaborasi nasional dan internasional ini penting untuk mengakses teknologi dan pendanaan global, memastikan transformasi energi berjalan cepat, efisien, dan berkelanjutan.
Dikutip dari liputan6.com
