Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta, naik 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.645 per USD dari sebelumnya Rp16.657. Penguatan rupiah ini didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada Desember 2025. Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menyebut pernyataan dovish pejabat Federal Reserve, termasuk Gubernur Christopher Waller dan Mary Daly, meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga menjadi sekitar 83 persen.
Selain faktor moneter, ketegangan geopolitik yang menurun dan laporan kemajuan perundingan damai Ukraina-Rusia turut menguatkan optimisme pasar global. Pasar kini memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.575–Rp16.675 per USD hari ini.
Dengan sentimen positif dari The Fed dan kondisi geopolitik, rupiah menguat terhadap dolar AS, mencerminkan tren stabilitas pasar valuta asing yang berkelanjutan.
Dikutip dari antaranews.com
